Yesus Salah Memprediksi Akan Kembali pada Satu Generasi

Yesus Salah Memprediksi Akan Kembali pada Satu Generasi

planetpreterist – Salah satu teks terpenting pada eskatologi biblika merupakan apa yg diklaim Wacana Zaitun Yesus yg disampaikannya pada para rasulnya selama Pekan Sengsara. Ini dicatat sang ketiga sinoptis (Matius, Markus, & Lukas) menggunakan beberapa disparitas mini pada catatan. Ajaran mengenai masa depan ini meliputi kedatangan Yesus pada akhir zaman, yg acapkalikali diklaim gereja menjadi “kedatangan Kristus yg kedua.”

Yesus Salah Memprediksi Akan Kembali pada Satu Generasi – Masalah penafsiran yg paling sulit pada Jesus` Olivet Discourse menyangkut komentarnya mengenai pohon ara & istilah “generasi.” Dia menyampaikan, “Dari pohon ara pelajari pelajarannya: segera selesainya cabangnya sebagai lunak & mengeluarkan daunnya, Anda memahami bahwa trend panas telah dekat. Demikian pula, waktu Anda melihat seluruh hal ini, Anda memahami bahwa beliau telah dekat, pada pintu gerbang. Aku menyampaikan kepadamu, sesungguhnya angkatan ini nir akan berlalu sebelum semuanya itu terjadi” (Mat 24.32-34; bdk. Mrk 13.28-30; Luk 21.29-32).

Yesus Salah Memprediksi Akan Kembali pada Satu Generasi

Yesus Salah Memprediksi Akan Kembali pada Satu Generasi

Apa yg Yesus maksudkan menggunakan istilah “generasi” (Yn. gena )? Beberapa komentator berpikir bahwa yg beliau maksud merupakan istilah rasial, menggunakan demikian merujuk dalam orang-orang Yahudi. Namun sebagian akbar penafsir bersikeras bahwa yg beliau maksud merupakan generasi orang yg literal, khususnya generasinya sendiri. Sebuah generasi disebutkan pada Alkitab, selesainya era para bapa bangsa, menggunakan panjang empat puluh tahun. Dengan perkiraan Yesus berkata ini dalam tahun 30 M, generasi itu akan berakhir dalam tahun 70 M, tahun dimana orang Romawi menghancurkan bait kudus pada Yerusalem.

Jadi, sebagian akbar sarjana Perjanjian Baru yg terkemuka percaya bahwa Yesus menjamin bahwa Ia akan pulang pada satu generasi, yaitu, paling lambat tahun 70 M. Misalnya, James DG Dunn berkata mengenai istilah “generasi ini” ( Yn . he genea haute ) pada Yesus’ Olivet Discourse, “misalnya yg dibenarkan sang Kummel, ‘nir bisa disangkal bahwa beliau genea haute [generasi ini] hanya bisa berarti orang-orang sezaman menggunakan Yesus.’ Implikasinya sekali lagi kentara bahwa Yesus mengharapkan malapetaka terakhir pada masa hayati generasinya sendiri.” Beberapa sarjana ini menciptakan konklusi yg kentara bahwa Yesus karenanya salah, sedangkan yg lain nir mau menyatakannya secara langsung.

Saya sangat nir sepakat menggunakan mufakat yg relatif ilmiah tentang istilah “generasi” pada Wacana Zaitun Yesus. Saya kira teka-teki ini nir bisa diselesaikan selain menurut ungkapan “seluruh ini” (Yn. panta tauta ) yg mengikutinya. Dan nir terdapat disparitas antara “hal-hal ini” (Yn. tauta ) & “seluruh ini” lantaran Markus mempunyai keduanya pada pertanyaan awal para anak didik (Mrk 13.4), menerangkan bahwa keduanya bisa dipertukarkan. Yesus menyampaikan bahwa generasi yg hayati buat melihat “seluruh ini” (Yn. tauta panta )—hal-hal yg baru saja diramalkannya akan mendahului parousia-nya—akan sebagai misalnya daun dalam pohon ara. Sama misalnya daun yg tumbuh pada pohon ara mengindikasikan bahwa trend panas telah dekat, melihat “seluruh ini” mengindikasikan akhir telah dekat. Jadi, apa “seluruh hal ini”?

Banyak sarjana menjamin bahwa “(seluruh) hal ini,” disebutkan 2 kali pada Mat 24.33-34/Mk 21.29-30, merujuk dalam segala sesuatu yg Yesus nubuatkan sejauh ini pada Olivet Discourse-nya, menggunakan demikian termasuk gangguan kosmik dan parousia- nya (” kehadirannya”=kepulangannya) itu sendiri. Saya pikir ini nir sahih lantaran Matius & Markus mencatat bahwa Yesus menyampaikan, “Jika engkau melihat (seluruh) ini (berlangsung), engkau memahami, bahwa Ia telah dekat, pada ambang pintu” (Mat 24.33/Mk 13.29). Kata “beliau” mengacu dalam Yesus sendiri pada parousia- nya , & gangguan kosmik akan menyertai parousia- nya , yg berfungsi menjadi pemberita langsungnya. Ketika parousia Yesusterjadi, beliau nir lagi dekat, yaitu pada gerbang, namun pada sini. Dengan istilah lain, beliau akan tiba. Jadi, “seluruh hal ini” wajib dibatasi dalam apa yg akan terjadi sebelum parousia & gangguan kosmik yg menyertainya.

Apa yg Yesus katakan pada anak didik-anak didik-Nya pada Khotbah Zaitun-Nya yg akan terjadi sebelum parousia- Nya ? Dia berkata bait kudus pada Yerusalem akan dihancurkan (Mat 24,1-2), yg memang terjadi empat puluh tahun lalu. Dia menyampaikan akan terdapat “perang & desas-desus atau perang,” “kelaparan & gempa bumi” (ay.6-7). Dia menyampaikan bahwa anak didik-muridnya akan mangkat syahid, poly nabi palsu akan muncul, & injil kerajaannya akan diberitakan ke semua dunia (ay.9-14). Kemudian beliau menyampaikan bahwa kekejian yg membinasakan, yg disebutkan pada buku Daniel, akan didirikan pada Bait Suci pada Yerusalem & bahwa ini akan menimbulkan “kesengsaraan akbar ” terhadap anak didik-muridnya (ay. 15-21).

Baca Juga : Apakah Masalah dengan Preterisme Imajiner Lahir dari Ketakutan dan Ketidaktahuan?

Kekejian kehancuran itu mungkin merupakan berhala. Itu niscaya nir terjadi selama empat puluh tahun berikutnya hingga kuil dihancurkan dalam tahun 70 M. Lantaran Yerusalem nir pernah mempunyai kuil semenjak waktu itu, nubuat ini permanen nir terpenuhi hingga hari ini. Oleh karenanya, Yesus nir mungkin bermaksud bahwa Ia akan pulang selama generasi empat puluh tahun itu lantaran kekejian yg membinasakan nir terjadi selama ketika itu. Sebaliknya, maksud Yesus merupakan generasi yg menyaksikan perang, kelaparan, gempa bumi, penyebaran Injil ke semua dunia, & kekejian yg membinasakan yg didirikan pada bait kudus pada Yerusalem pula akan menyaksikan parousia-Nya, yaitu kedatangan-Nya yg kedua.. Bagaimana? Daniel sangat kentara bahwa waktu kekejian kehancuran terjadi, kurang lebih 3 1/2 tahun kesengsaraan akan menimpa umat Allah & lalu akhir akan terjadi (Daniel 7.21, 25; 9.27; 11.31; 12.7; lih. 8.14; Wahyu 12.6, 14, 17; 13.7).

Lebih jauh lagi, istilah “generasi” pada Mat 24.34 & Markus 13.30 nir bisa selalu merujuk dalam generasi dalam zaman Yesus lantaran Yohanes 21. Para pakar tentu saja sahih pada menganggapnya menjadi tambahan selanjutnya menurut Injil Keempat. Kesimpulannya merupakan bahwa Yesus yg bangkit menampakkan diri pada tujuh anak didik-Nya waktu mereka sedang memancing pada Danau Galilea. Yesus lalu meramalkan bahwa Petrus akan mangkat menjadi martir (Yoh 21.18-19). Kemudian kita membaca, “Petrus menoleh & melihat anak didik yg dikasihi Yesus mengikuti mereka. beliau menyampaikan pada Yesus, ‘Tuhan, bagaimana menggunakan beliau?’ Yesus menyampaikan kepadanya, ‘apabila itu kehendak-Ku bahwa beliau permanen tinggal hingga Aku datang, apa itu bagimu? Ikuti aku!’ Jadi desas-desus menyebar pada warga bahwa anak didik ini nir akan mangkat . Tetapi Yesus nir berkata kepadanya bahwa beliau nir akan mangkat , namun, ‘apabila merupakan kehendak-Ku, beliau permanen tinggal hingga Aku datang, apakah itu bagimu?’” (ay. 20-23).

Injil Yohanes mempunyai poly surat keterangan mengenai seorang yg sang para sarjana diklaim “anak didik yg dikasihi” (Yoh 13.23; 19.26; 21.7, 20; lih. 18.15), yg disebutkan pada sini pada Yoh 21.20. Ada poly diskusi mengenai identitasnya. Para bapa gereja mengidentifikasi beliau menjadi Rasul Yohanes, & aku pikir mereka mungkin sahih. Ada bukti patristik yg bertenaga bahwa Rasul Yohanes berumur panjang, setidaknya hingga tahun 90-an.Itu adalah beberapa dekade setelah generasi empat puluh tahun yang dimulai pada 30 M, ketika Yesus kemungkinan besar mati, telah selesai. Namun penulis Yohanes 21 mengoreksi desasdesus ini dengan mengatakan Yesus tidak mengatakan murid yang dikasihi ini, mungkin Yohanes, tidak akan mati dan dengan demikian hidup untuk menyaksikan kembalinya Yesus.

Jadi, jelas bahwa jika Yohanes 21 adalah tambahan, ditambahkan untuk mengoreksi rumor palsu yang telah beredar setidaknya di komunitas Yohanes bahwa murid terkasih tidak akan mati tetapi hidup untuk menyaksikan kembalinya Yesus. Jadi, rumor palsu ini persis seperti ajaran palsu para sarjana yang mengatakan kata Yesus “generasi” dalam Olivet Discoursenya berarti dia mengatakan dia akan kembali dalam waktu empat puluh tahun setelah kematiannya.